Orangtahu menyebutnya tetapi banyak salah mempratekkannya, sudah dipandang diri tidak ada dan dinyakini perlu apa mentiada-tiadakan diri, karena orang yang kekal dimaqam marifat sudah kekal haqkulnyakinnya bukan bentuk dan rupa yang didapat dan merasa diri tidak ada tetapi hanya "LAISA KAMISLIHI SYAIUN".
Laisa kamislihi syaiun]. Seterusnya, hakikat Allah adalah Wujudnya, dan wujudnya sebenarnya adalah Dzatnya. Wujud Mutlak (tanzih) tidak mempunyai bentuk, rupa, had, awal dan akhir. Mestipun begitu Dia menzahirkan (tasybih) dalam pelbagai bentuk dan rupa, walaupun begitu penzahiran ini berlaku tanpa perubahan dalan Dzatnya. Laisa kamislihi syaiun ]. ' Seterusnya, hakikat Allah adalah Wujudnya, dan wujudnya sebenarnya adalah Dzatnya. ' Wujud Mutlak (tanzih) tidak mempunyai bentuk, rupa, had,awal dan akhir. Mestipun begitu Dia menzahirkan (tasybih) dalam pelbagai bentuk dan rupa, walaupun begitu penzahiran ini berlaku tanpa perubahan dalan Dzatnya. ' Artinya: Hubungan Antara Manusia Dengan Tuhannya Adalah Cinta. Cintailah Allah Yang Karena Allah Engkau Hidup Dan Kepada Allah Engkau Kembali. Ruhku yang MENYEMBAH ALLAH DZAT WAJIBUL WUJUD - WUJUDUL MUKHDO Maha Suci, yang BERDIRI PADA SIFAT "LAISA KAMISLIHI SYAIUN lamunaya jalma nu nanya kumaha allah ? jawabna ; ari allah eta laisa kamislihi syaiun, teu aya anu nyamian kana dzat na gusti allah ta'ala jadi teu aya makhluk anu nyamian kana dzatna gusti allah ta'ala, ari allah eta anu maha sampurna ari allah eta anu berbeda jeung sakabeh makhlukna. jadi jalma anu ninggalkeun kata kumaha allah eta sampurna Laisa kamislihi syaiun]. Seterusnya, hakikat Allah adalah Wujudnya, dan wujudnya sebenarnya adalah Dzatnya. Wujud Mutlak (tanzih) tidak mempunyai bentuk, rupa, had, awal dan akhir. Mestipun begitu Dia menzahirkan (tasybih) dalam pelbagai bentuk dan rupa, walaupun begitu penzahiran ini berlaku tanpa perubahan dalan Dzatnya. Dzahaba artinyaArtinya "Berkata al-Bukhari: Berkata Muhammad bin Ajlan dari Nafi', dari Umar, katanya: Pernah Rasulullah saw mengutuk orang-orang musyrik dengan menyebut nama-nama mereka sampai Allah menurunkan ayat 127 surah Ali Imran: Laisa laka minal-amri syaiun (tidak ada sedikitpun campur tanganmu dalam urusan mereka itu)."
xrkl9.