Pengertian Cinta Allah kepada Hamba-Nya dianalogikan sebagai cinta yang tidak ada tandingannya oleh siapapun yang ada di seluruh alam semesta ini. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pernah bersabda, “Sungguh Allah lebih sayang kepada hamba-hamba-Nya daripada ibu ini kepada anaknya.” HR. Bukhari dan Muslim Tentu saja, penjelasan seperti ini tidak serta merta dimaknai dengan pengertian secara dangkal saja. Sebagai hamba yang taat kita semua harus mengetahui siapa Allah sebenarnya. Sehingga kita akan dapat lebih memaknai pencipta kita lebih dalam dan lebih luas. Cinta Allah tentunya sesuatu yang sangat diharapkan oleh semua makhluk hidup yang ada di alam semesta. Seperti Allah berfirman dalam Al-Quran dalam QS. Al-Maaidah 54, “Hai orang-orang yang beriman, barangsiapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas pemberian-Nya, lagi Maha Mengetahui.” Pengertian Cinta Allah pada Hamba-NyaTanda Cinta Allah pada Hamba-Nya1. Allah Tidak Cepat-Cepat Menurunkan Siksaan Dan Menjaga Aib Hamba-Nya2. Memberikan Ujian atau Musibah3. Menuntun Kita Mendekati Agama4. Terhalang Melakukan Kemaksiatan5. Diberikan Kesabaran6. Mengabulkan Do’a Hamba–Nya Sebelum mendefinisikan lebih luas tentang Allah cinta pada hamba-Nya. Terlebih dahulu kita mengerti hakikat cinta sesuai syariat islam. Cinta adalah perasaan sayang dan memunculkan nikmat bagi yang merasakannya. Dalam pengertian cinta Allah kepada hamba-Nya adalah sesuatu yang agung dan sangat luar biasa. Sebaliknya cinta hamba kepada Rabbnya merupakan nikmat. Hal itu bisa dirasakan bilamana ada suatu ketaatan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Ketaatan dan ketaqwaan muncul ketika Allah menganugerahkan nikmat kepada hamba-Nya berupa petunjuk. Petunjuk untuk selalu mematuhi perintah-Nya dan sebisa mungkin menjauhi larangan-Nya. Allah tidak akan membiarkan seorang hambanya terjerumus dan melanggar syariat. Tetapi banyak sekali hamba-hamba yang mencoba mengingkari-Nya. Oleh sebab itu, alangkah baiknya kita sebagai manusia membalas cinta yang Allah berikan dengan balasan cinta yang sesungguhnya. Tanda Cinta Allah pada Hamba-Nya Terkadang tanda Allah cinta pada hambanya memang tidak selalu terlihat menyenangkan bagi hambanya. Bahkan banyak hamba yang merasa tidak adil dengan suatu keadaan yang sedang menimpa dirinya. Padahal jika kita ingin sedikit melunakkan hati dan husnudzon tentu semua hal yang terjadi memang ada campur tangan Allah SWT di dalamnya. Tanda Allah cinta kepada hamba-Nya memang tidak selamanya indah. Hal itu terjadi, karena Allah lah Maha Mengetahui apa yang terbaik bagi hambanya yang terkadang kita sebagai manusia tidak menyadari akan hal yang demikian. Untuk membahas tanda cinta Allah pada hamba-Nya, lebih lengkap kita akan menjabarkan beberapa tanda-tanda Allah cinta kepada hamba-Nya sebagai berikut ini. Agar kita sebagai umatnya semakin dekat dengan Allah, antara lain 1. Allah Tidak Cepat-Cepat Menurunkan Siksaan Dan Menjaga Aib Hamba-Nya Sebagai bukti kecintaan Allah terhadap hamba-Nya Allah sengaja menunda siksaan kepada hamba-Nya yang melakukan dosa dan kemaksiatan di dunia. Bahkan Allah juga sengaja menutupi aib seseorang hamba. Hal tersebut bisa kita lihat pada kehidupan kita di dunia. Jika kita dituntut untuk jujur, setiap harinya kita pastinya tidak luput dari dosa atau kekhilafan. Andaikan aib kita tidak dijaga oleh Allah pastilah kehidupan kita di dunia tidak akan tentram. Hal tersebut membuktikan bahwa Allah SWT lah yang memang menutupi aib kita. Sehingga kita bisa tetap menjalani kehidupan tanpa ada rasa malu. Tetapi, sebagai hamba yang taat, sebaiknya kita punya rasa bersalah jika sudah melakukan suatu kesalahan. Kemudian, segera perbaiki kesalahan itu dengan kembali ke jalan yang benar. 2. Memberikan Ujian atau Musibah Di dunia ini ujian yang diberikan oleh Allah itu ada dua. Yang pertama ujian dengan keburukan dan yang kedua dengan kebaikan. Sering kali kita berpikir bahwa ujian dengan keburukan adalah ujian yang diberikan dengan cobaan yang berat yang sulit untuk kita jalani. Tetapi pernahkah kita mencoba merenungi bahwa di balik semua cobaan Allah pada hamba-Nya selalu ada maksud dan hikmah di dalamnya. Allah memberi ujian atau musibah juga karena kita dianggap mampu menjalaninya. Selain itu ujian dalam kebaikan juga sebenarnya sangat sulit dijalani. Misalnya saja, kita dianugerahi kekayaan di dunia yang berlimpah, jika saja kita tidak bisa mengamalkan harta yang Allah titipkan kemudian menjadi kikir atau tamak sungguh kita adalah orang-orang yang merugi. 3. Menuntun Kita Mendekati Agama Adanya kemudahan dalam hal pemahaman mengenai agama akan diberikan oleh Allah melalui petunjuk. Jadi, kita merasa senang dan tenang ketika dekat dengan Allah dan agama islam. Hal tersebut juga salah satu tanda cinta Allah pada hamba-Nya. Petunjuk Allah selalu ada, tinggal kita dituntut agar lebih peka. Karena kehidupan di dunia hanya fana dan sebaik-baiknya tempat kembali adalah kepada pencinta kita, Allah SWT. 4. Terhalang Melakukan Kemaksiatan Allah akan selalu menjaga hamba-Nya dari kemaksiatan dunia. Itu juga tanda-tanda cinta dari Allah kepada hamba-Nya. Allah senantiasa menghalangi maksiat dengan rahmat yang diturunkan kepada hamba-Nya. Sebagai hamba yang taat sekeras mungkin kita juga menjauhi kemaksiatan karena Allah bersama dengan hamba-hamba yang taat. Mungkin, hal itu tidak terasa mudah. Tipsnya adalah mulailah dengan memperbaiki lingkungan dan cara bergaul kita. Selain itu, selalu ingat bahwa Allah mengetahui apapun yang kita lakukan. Sehingga, kita dapat terhindar dari kemaksiatan dunia. Karena banyak orang kerap merasa khilaf karena dalam hatinya tidak pernah terpikir bahwa Allah selalu tahu dengan apa yang mereka perbuat selama ini. 5. Diberikan Kesabaran Bentuk lain tanda cinta Allah kepada hamba-Nya adalah dengan kesabaran yang tertanam dalam diri seorang hamba. Kesabaran erat kaitnya dengan tingkat ketakwaan seseorang. Orang yang sabar, akan diridhoi oleh Allah, seperti Allah berfirman dalam QS. Ar Ra’d 2 Dimana orang yang selalu sabar mencari ridho Allah, orang itulah yang nantinya akan mendapatkan hidayah dan kebaikan. Meskipun, kesabaran bukan hal yang mudah untuk dilaksanakan. Kesabaran menuntut kita mengolah rasa emosi dan amarah yang sulit untuk dikendalikan. Tetapi percayalah, buah dari kesabaran mengandung hikmah yang sangat manis untuk kita sebagai hamba Allah di dunia. Dengan sabar, maka semua hal yang berkaitan dengan masalah di dunia akan terasa ringan. 6. Mengabulkan Do’a Hamba–Nya Tanda cinta dari Allah SWT selanjutnya adalah Allah pasti mengabulkan doa-doa semua hamba-Nya. Seperti firman Allah dalam QS. Gafir 60. Bahwa umat yang mau berdo’a kepada-Nya, pasti akan dikabulkan permintaannya. Sementara orang yang angkuh dan sombong dan tidak mau meminta, mereka akan dimasukkan ke dalam api neraka Jahanam dalam kondisi yang hina. Tetapi dalam kenyataan terkadang Allah lama sekali mengabulkan doa kita. Hal itu bukan berarti doa kita ditolak dan tidak akan dikabulkan oleh Allah. Hanya saja, waktunya yang belum pas. Allah mengabulkan doa kita sesuai dengan apa yang kita butuhkan, bukan apa yang kita inginkan. Karena Allah Maha Mengetahui apa-apa yang terbaik bagi hamba-Nya. Maka dari itulah, selalu bersabarlah karena cinta Allah kepada hamba-Nya itu tidak ada habisnya.Itulahkeutamaan Allah yang diberikan kepada hamba-hambaNya yang dikehendaki. Allah itu Maha Luas keutamaanNya dan Maha Mengetahui orang yang berhak menerima nikmat" "Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggentarkan
Pertanyaan Apa hikmah yang bisa disimpulkan dari sebagian nash yang menjelaskan bahwa Allah bertanya kepada para hamba-Nya, seperti pertanyaan Allah kepada Jibril apa yang mereka harapkan ? Teks Jawaban Bukhori 6408 dan Muslim 2689 –dengan redaksi milik Muslim- telah meriwayatkan dari Abu Hurairah –radhiyallahu anhu- dari Nabi –shallallahu alaihi wa sallam- bersabda إِنَّ لِلَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى مَلَائِكَةً سَيَّارَةً فُضُلًا ، يَتَتَبَّعُونَ مَجَالِسَ الذِّكْرِ ، فَإِذَا وَجَدُوا مَجْلِسًا فِيهِ ذِكْرٌ قَعَدُوا مَعَهُمْ ، وَحَفَّ بَعْضُهُمْ بَعْضًا بِأَجْنِحَتِهِمْ ، حَتَّى يَمْلَئُوا مَا بَيْنَهُمْ وَبَيْنَ السَّمَاءِ الدُّنْيَا ، فَإِذَا تَفَرَّقُوا عَرَجُوا وَصَعِدُوا إِلَى السَّمَاءِ ، قَالَ فَيَسْأَلُهُمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ ـ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ ، مِنْ أَيْنَ جِئْتُمْ ؟ فَيَقُولُونَ جِئْنَا مِنْ عِنْدِ عِبَادٍ لَكَ فِي الْأَرْضِ ، يُسَبِّحُونَكَ ، وَيُكَبِّرُونَكَ ، وَيُهَلِّلُونَكَ ، وَيَحْمَدُونَكَ ، وَيَسْأَلُونَكَ ، قَالَ وَمَاذَا يَسْأَلُونِي ؟ ، قَالُوا يَسْأَلُونَكَ جَنَّتَكَ ، قَالَ وَهَلْ رَأَوْا جَنَّتِي؟ قَالُوا لَا ، أَيْ رَبِّ ، قَالَ فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْا جَنَّتِي ؟ ، قَالُوا وَيَسْتَجِيرُونَكَ ، قَالَ وَمِمَّ يَسْتَجِيرُونَنِي ؟ قَالُوا مِنْ نَارِكَ يَا رَبِّ ، قَالَ وَهَلْ رَأَوْا نَارِي؟ قَالُوا لَا ، قَالَ فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْا نَارِي؟ ، قَالُوا وَيَسْتَغْفِرُونَكَ ، قَالَ فَيَقُولُ قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ فَأَعْطَيْتُهُمْ مَا سَأَلُوا ، وَأَجَرْتُهُمْ مِمَّا اسْتَجَارُوا ،. قَالَ فَيَقُولُونَ رَبِّ فِيهِمْ فُلَانٌ عَبْدٌ خَطَّاءٌ إِنَّمَا مَرَّ فَجَلَسَ مَعَهُمْ ، فَيَقُولُ وَلَهُ غَفَرْتُ ، هُمْ الْقَوْمُ لَا يَشْقَى بِهِمْ جَلِيسُهُمْ “Sungguh Allah –Tabaraka wa Ta’ala- mempunyai malaikat penjelajah yang mulia, mereka mengikuti majelis-majelis dzikir, maka jika mereka mendapatkan majelis yang di dalamnya ada dzikir maka mereka duduk bersama mereka, sebagian mereka meliputi sebagiannya dengan sayap-sayap mereka, sehingga mereka memenuhi langit dunia, dan jika mereka berpisah mereka kembali naik ke langit. Beliau bersabda “Lalu Allah –Azza wa Jalla- bertanya kepada mereka –Dan Dia Maha Mengetahui dari para mereka- dari mana kalian ?, mereka menjawab “Kami datang dari hamba-hamba-Mu di bumi, mereka senantiasa bertasbih kepada-Mu, bertakbir kepada-Mu, bertahlil kepada-Mu, memuji-Mu, meminta kepada-Mu”. Allah berfirman “Apa yang mereka minta kepada-Ku ?”. Mereka menjawab, “Mereka meminta surga-Mu. Berfirman,”Apakah mereka pernah melihat surga-Ku. Mereka menjawab, “Belum wahai Tuhanku. Berfirman, “Bagaimana kalau mereka melihat surga-Ku., “Mereka mengatakan “Mereka meminta perlindungan kepada-Mu”. Dia berfirman “Mereka meminta perlindungan kepada-Ku dari apa ?”. Mereka menjawab “Dari neraka-Mu wahai Rabb”. Dia berfirman “Apakah mereka telah melihat neraka-Ku ?”, mereka menjawab “Belum”. Dia menjawab “Maka bagaimana jika mereka melihat neraka-Ku ?”. Mereka menjawab “Mereka akan meminta ampun kepada-Mu”. Allah berfirman “Aku telah mengampuni mereka dan telah memberikan apa yang mereka minta dan telah aku berikan perlindungan kepada mereka”. Mereka berkata “Wahai Rabb, di antara mereka ada seorang pelaku dosa, ia hanya lewat saja lalu duduk bersama mereka”. Allah berfirman “Baginya sudah Aku ampuni, mereka adalah suatu kaum yang siapapun yang duduk bersama mereka tidak akan merasa sengsara”. HR. Bukhori & Muslim Dan di dalam riwayat Bukhori disebutkan فَيَقُولُ هَلْ رَأَوْنِي؟ قَالَ فَيَقُولُونَ لاَ وَاللَّهِ مَا رَأَوْكَ؟ ، قَالَ فَيَقُولُ وَكَيْفَ لَوْ رَأَوْنِي؟ قَالَ يَقُولُونَ لَوْ رَأَوْكَ كَانُوا أَشَدَّ لَكَ عِبَادَةً ، وَأَشَدَّ لَكَ تَمْجِيدًا وَتَحْمِيدًا، وَأَكْثَرَ لَكَ تَسْبِيحًا “Maka Allah berfirman “Apakah mereka telah melihat-Ku ?”, mereka berkata “Tidak, demi Allah mereka belum pernah melihat-Mu”. Dia berfirman “Maka bagaimana jika mereka telah melihat-Ku ?”. Mereka berkata “Kalau saja mereka telah melihat-Mu, maka mereka akan lebih giat lagi beribadah, dan lebih banyak lagi memuji-Mu dan lebih banyak lagi bertasbih kepada-Mu”. Imam Muslim 1348 telah meriwayatkan dari Aisyah bahwa Nabi –shallallahu alaihi wa sallam- bersabda مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ، مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو، ثُمَّ يُبَاهِي بِهِمِ الْمَلَائِكَةَ ، فَيَقُولُ مَا أَرَادَ هَؤُلَاءِ؟ “Tidak ada hari yang lebih banyak Allah membebaskan hamba-Nya dari neraka, kecuali pada hari Arafah, sungguh Dia Allah mendekat dengan rahmat-Nya, lalu Dia membanggakan mereka di hadapan para malaikat, seraya berfirman “Apa yang mereka inginkan ?”. Dalam riwayat yang lain هَؤُلَاءِ عِبَادِي جَاءُوا شُعْثًا غُبْرًا مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ ، يَرْجُونَ رَحْمَتِي وَيَخَافُونَ عَذَابِي، وَلَمْ يَرَوْنِي، فَكَيْفَ لَوْ رَأُونِي ؟ رواه عبد الرزاق 8830 ، وحسنه الألباني في "صحيح الجامع" 1360 “Mereka adalah hamba-hamba-Ku yang telah datang dengan rambut yang kusut dan berdebu dari setiap penjuru, mereka mengharapkan rahmat-Ku dan mereka takut akan adzab-Ku, sementara mereka belum pernah melihat-Ku, maka bagaimana kalau saja mereka telah melihat-Ku ?. HR. Abdur Razzaq 8830 dan dihasankan oleh Albani dalam Shahih Al Jami’ 1360. Di antara hikmah pertanyaan Allah kepada para malaikat-Nya tentang keadaan hamba-hamba-Nya, dan semua yang diriwayatkan serupa dengan itu dalam banyak hadits –wallahu a’lam- adalah 1. Bahwa Allah –subhanah- ingin menjelaskan kepada mereka karunia, rahmat dan ampunan-Nya kepada mereka, memenuhi kebutuhan mereka, sebagai balasan dari amal sholeh yang mereka lakukan dan baiknya keinginan mereka kepada karunia Rabb mereka; sehingga semua makhluk mengenal Allah –Ta’ala- dengan Nama dan Sifat-sifat-Nya dan seluruh karunia-Nya kepada hamba-hamba-Nya yang sholeh. Syeikh Ibnu Utsaimin –rahimahullah- berkata pada saat menjelaskan tentang hadits keutamaan wukuf di Arafah tersebut “Allah –subhanahu wa ta’ala- berfirman “Apa yang mereka inginkan ?” yaitu; apa yang mereka inginkan kenapa mereka mendatangi tempat ini ?, mereka mengharapkan karunia-Mu dengan rahmat dan ampunan, serta mengabulkan permintaan mereka”. Majmu’ Fatawa wa Rasail Ibni Utsaimin 23/26 2. Allah ingin menjelaskan keutamaan mereka yang taat dan sholeh. Dimana mereka berharap dan takut kepada-Nya dalam ghaib dan belum melihat-Nya. 3. Allah ingin menjelaskan kepada para malaikat-Nya penyebab kenapa Allah membanggakan dan memuliakan mereka, yaitu; dengan menentukan kepada mereka bahwa hamba-hamba-Nya telah mendatangi-Nya dengan rambut yang kusut berdebu dengan penuh harap dan takut, hal itu dengan jelas bisa dilihat pada firman-Nya “Seraya Dia berfirman “Maka bagaimana jika mereka telah melihat-Ku ?”. Para malaikat mengakui bahwa mereka berada dalam ketaatan, istiqamah meskipun tidak melihatnya, berbeda dengan Iblis yang sombong dan enggan. Redaksi pengakuan dengan metode soal-jawab juga terjadi dengan orang kafir, jika terjadi bersama orang mukmin untuk menunjukkan kemuliaan-Nya kepada mereka, menunjukkan nikmat Allah dan karunia-Nya kepada mereka. Jika bersama orang kafir untuk merendahkan dan menghinakannya, sebagai hujjah atas mereka, sebagaimana di dalam hadits Abu Hurairah tentang hisabnya orang kafir pada hari kiamat فَيَلْقَى الْعَبْدَ، فَيَقُولُ أَيْ فُلْ أَلَمْ أُكْرِمْكَ ، وَأُسَوِّدْكَ ، وَأُزَوِّجْكَ ، وَأُسَخِّرْ لَكَ الْخَيْلَ وَالْإِبِلَ ، وَأَذَرْكَ تَرْأَسُ وَتَرْبَعُ ؟ ، فَيَقُولُ بَلَى، قَالَ فَيَقُولُ أَفَظَنَنْتَ أَنَّكَ مُلَاقِيَّ؟ فَيَقُولُ لَا، فَيَقُولُ فَإِنِّي أَنْسَاكَ كَمَا نَسِيتَنِي رواه مسلم 2968 “Maka Dia bertemu dengan seorang hamba, seraya berfirman “Wahai fulan, tidakkah Aku telah memuliakanmu?, menjadikanmu pemimpin ?, menikahkanmu ?, menundukkan bagimu kuda dan onta ?, membiarkanmu memimpin dan menjaminmu ?, maka ia berkata “Tentu”. Allah berfirman “Apakah kamu mengira bahwa kamu akan bertemu dengan –Ku ?, maka ia menjawab “Tidak”. Maka Dia menjawab “Sungguh Aku melupakanmu sebagaimana kamu telah melupakan-Ku”. HR. Muslim 2968 4. Di dalamnya terdapat isyarat pada jawaban para malaikat dari ucapan mereka أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِد فِيهَا وَيَسْفِك الدِّمَاء وَنَحْنُ نُسَبِّح بِحَمْدِك وَنُقَدِّس لَك “Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" QS. Al Baqarah 30 Al Hafidz Ibnu Hajar –rahimahullah- berkata “Di antara hikmahnya adalah bahwa pertanyaan itu bisa jadi sumbernya dari yang bertanya, dan Dia Allah Maha Mengetahui tentang apa yang ditanyakan dari pada orang yang ditanya; untuk menampakkan kepedulian pada hal yang ditanyakan, kesungguhan ketentuannya, mengumumkan kemuliaan kedudukannya. Dikatakan juga bahwa pertanyaan Allah secara khusus kepada para malaikat tentang mereka yang berdzikir; mengisyaratkan kepada ucapan mereka para malaikat أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِد فِيهَا وَيَسْفِك الدِّمَاء وَنَحْنُ نُسَبِّح بِحَمْدِك وَنُقَدِّس لَك “Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" QS. Al Baqarah 30 Seakan-akan dikatakan kepada mereka “Lihatlah oleh kalian apa yang terjadi kepada mereka manusia, mereka bertasbih dan mensucikan Allah, padahal mereka bisa jadi dikuasai oleh syahwat dan bisikan syetan. Dan bagaimana mereka mengobati hal itu. Dan mereka mirip dengan kalian dalam tasbih dan mensucikan-Nya. Dikatakan juga hikmah dari hadits ini bahwa dzikir yang dibaca oleh bani Adam akan lebih tinggi dari dzikirnya para malaikat; karena dzikirnya bani Adam meskipun banyak kesibukan, ada banyak perubahan, sementara dada mereka berada di alam ghaib, hal ini berbeda dengan para malaikat pada semua point di atas”. Fathul Baari 11/213 Baca juga Umdatul Qaari karya Al Uyaini 23/28 dan Dalil Al Falihin 7/247. Wallahu A’lam .
Diamengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar. Demikian penjelasan terkait arti dari Allah Maha Esa. Semoga Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersalawat untuk Nabi untuk Nabi Muhammad saw....Hai orang-orang yang beriman!...Bersalawatlah kalian untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya yaitu katakanlah oleh kalian..., "Allaahumma Shalli 'Alaa Sayyidinaa Muhammad Wa Sallim", artinya, "Ya Allah!...Limpahkanlah salawat dan Salam-Mu kepada junjungan kami Nabi Muhammad." Telah banyak kaum setelah Nûh yang Kami binasakan karena mendurhakai nabi-nabi mereka....dengan pengetahuan yang dalam, seperti halnya pengetahuan orang yang melihat langsung....Dia Maha Mengetahui dosa-dosa hamba-Nya lagi Maha Melihat....Maka tidak ada perbuatan seorang hamba yang tidak diketahu oleh-Nya....Allah akan membalas mereka sesuai dengan amal perbuatannya. Apakah kamu tiada melihat tidak mengetahui bahwasanya Allah menurunkan air dari langit yakni hujan...lalu jadilah bumi itu hijau?...disebabkan adanya tumbuh-tumbuhan sesudah itu, hal ini merupakan bukti bagi kekuasaan Allah....Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Lembut terhadap hamba-hamba-Nya, karena itu Dia menumbuhkan tumbuh-tumbuhan...dengan air hujan itu lagi Maha Waspada terhadap apa yang ada dalam hati mereka, di kala hujan datang Berkat kemenangan dalam peperangan itu, Allah memenuhi hati orang-orang Mukmin dengan kegembiraan yang...Allah melenyapkan rasa amarah dari hati mereka, mengabulkan pertobatan orang-orang yang dikehendaki-Nya...Allah Maha Mengetahui persoalan hamba-hamba-Nya dan Mahabijaksana dalam syariat yang diperuntukkan bagi...mereka. Demikianlah Allah mengunci mati hati orang-orang yang tidak mau memahami ketauhidan, sebagaimana Dia...mengunci mati hati orang-orang itu, maka Dia pun mengunci mati hati mereka yang mengatakan hal demikian...terhadap Nabi Muhammad dan para sahabatnya. Yaitu orang-orang yang apabila mereka ditimpa musibah bencana atau malapetaka mereka mengucapkan,...'Innaa lillaahi' artinya sesungguhnya kita ini milik Allah; maksudnya menjadi milik dan hamba-Nya yang...dapat diperlakukan-Nya sekehendak-Nya, 'wa innaa ilaihi raaji`uun' artinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah...raaji`uun' ketika mendapat musibah, maka ia diberi pahala oleh Allah dan diiringi-Nya dengan kebaikan...Juga diberitakan bahwa pada suatu ketika lampu Nabi saw. padam, maka beliau pun mengucapkan istirja`, Katakanlah kepada mereka, hai Muhammad, "Kalian belum beriman....Sebab hati kalian masih belum percaya terhadap apa yang kalian katakan....Jika kalian benar-benar taat kepada Allah dan Rasul-Nya, maka tidak ada sedikit pun pahala amal perbuatan...kalian yang dikurangi....Sesungguhnya Allah Mahaagung ampunan-Nya terhadap para hamba, lagi Maha Memiliki rahmat yang luas terhadap Sesungguhnya Allah tidak menganiaya hamba-hamba-Nya disebabkan siksaan-Nya atas perbuatan jahat yang...mereka lakukan....Itulah keadilan, karena selamanya tidak akan sama antara yang berbuat baik dan berbuat jahat....Maka siksa Allah itu sebagai balasan atas kejahatan mereka. Allah melebihkan rezeki seseorang di atas yang lain. Rezeki para tuan lebih baik dari hamba sahaya....Para tuan yang diberi kelebihan rezeki oleh Allah Swt. itu tidak akan memberikan separuh rezeki mereka...kepada para hamba yang dimilikinya, sehingga para hamba sahaya itu memiliki bagian rezeki yang sama...Dan jika orang-orang kafir itu tidak rela bila para hamba sahaya sama-sama memiliki rezeki yang Allah...Apakah sesudah itu mata hati mereka tetap tertutup dan terus mengingkari nikmat-nikmat Allah dengan cara Dan jikalau Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya tentulah mereka akan melampaui batas di muka...bumi, tetapi Allah menurunkan apa yang dikehendaki-Nya dengan ukuran....Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui keadaan hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat. Dan yang mempersatukan menghimpun hati mereka sesudah mengalami ujian-ujian....Walaupun kamu membelanjakan semua kekayaan yang berada di bumi niscaya kamu tidak dapat mempersatukan...hati mereka akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka dengan kekuasaan-Nya....Sesungguhnya Dia Maha Perkasa Maha Menang atas semua perkara-Nya lagi Maha Bijaksana tiada sesuatu...pun yang terlepas daripada kebijaksanaan-Nya. Tuhanmu, wahai Muhammad, adalah Allah Yang Benar dan satu-satunya yang berhak atas ketuhanan....Hanya Dialah yang berhak mendapatkan pujian dari hamba-hamba-Nya di dunia atas nikmat dan petunjuk- Nya..., dan pujian di akhirat atas keadilan dan pahala-Nya....Hanya Dialah yang memiliki hukum dan keputusan di antara hamba-hamba-Nya....Dan hanya kepada-Nya tempat kembali. Allah memilih utusan-utusan-Nya dari malaikat dan dari manusia sebagai rasul-rasul-Nya....Ayat ini diturunkan ketika orang-orang musyrik mengatakan, sebagaimana yang telah disitir oleh firman-Nya...Shad, 8 sesungguhnya Allah Maha Mendengar ucapan-ucapan mereka lagi Maha Melihat utusan yang telah...diangkat-Nya, seperti malaikat Jibril, malaikat Mikail, Nabi Ibrahim, Nabi Muhammad dan Rasul-rasul...lainnya, semoga selawat dan salam Allah curahkan kepada mereka semuanya. Setelah kesedihan itu, Allah memberi kalian nikmat ketenangan, berupa rasa kantuk yang menyelimuti golongan...Dia yang akan mengatur hal itu pada hamba-hamba-Nya, apakah mereka mengerjakan faktor-faktor kemenangan...Dalam hati, mereka berkata, "Kalau kita mempunyai kebebasan, kita tidak akan pergi berperang sehingga...akan terbunuh di medan perang, maka mereka pasti akan keluar menuju tempat kematian itu."...Allah Maha Mengetahui hal-hal yang tersembunyi di dalam hati. Jika mereka menyanggah kamu hai Muhammad dalam soal agama maka katakanlah kepada mereka "Kuserahkan...wajahku kepada Allah artinya aku tunduk dan patuh kepada-Nya, aku dan orang-orang yang mengikutiku...Jika mereka masuk Islam, maka sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk dari kesesatan dan jika...mereka berpaling dari agama Islam maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan risalah yang diamanatkan...kepadamu dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya lalu diberi-Nya balasan atas amal perbuatan mereka Bukan merupakan sunatullah dan tanda kasih sayang-Nya kepada hamba-hamba-Nya, untuk menyandangkan sifat...sesat kepada suatu kaum dan menimpakan hukuman-Nya atas mereka berupa kehinaan dan malapetaka, sedangkan...mereka telah mendapatkan petunjuk untuk memeluk agama Islam, sehingga mereka-melalui wahyu yang diturunkan...kepada Rasulullah-dapat mengetahui apa yang seharusnya mereka tinggalkan....Sesungguhnya ilmu Allah meliputi segala sesuatu. Hai manusia maksudnya warga Mekah sesungguhnya telah datang kepadamu rasul yakni Muhammad saw....membawa kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah kamu kepadanya dan usahakanlah yang terbaik bagi kamu... dari apa yang melingkungimu Dan jika kamu kafir kepadanya maka bagi-Nya apa yang di langit dan yang...di bumi baik sebagai milik maupun sebagai makhluk dan hamba hingga tidaklah merugikan kepada-Nya kekafiranmu...itu Dan Allah Maha Mengetahui terhadap makhluk-Nya lagi Maha Bijaksana mengenai perbuatan-Nya terhadap Itulah agama yang mereka diberi petunjuk kepadanya petunjuk Allah yang dengannya Dia memberi petunjuk...kepada siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya....Seandainya mereka menyekutukan Allah sebagai perumpamaan saja niscaya lenyaplah dari mereka amalan...yang telah mereka lakukan. Dan kalau sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan usahanya, niscaya Dia tidak akan meninggalkan di...atas permukaan bumi suatu mahluk yang melatapun akan tetapi Allah menangguhkan penyiksaan mereka,...sampai waktu yang tertentu; maka apabila datang ajal mereka, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Melihat...keadaan hamba-hamba-Nya. Wahai Nabi, sesungguhnya orang-orang yang berbuat kesalahan karena lalai dalam memperhitungkan konsekuensi...dan risiko perbuatannya lalu segera bertobat dari kesalahan itu dan mengadakan perbaikan diri, niscaya...Tuhan-Mu akan mengampuni dosa mereka....Sebab, setelah pertobatan itu, Allah Maha Mengampuni segala kesalahan, Mahaluas rahmat-Nya bagi para...hamba. Ini adalah kisah Tuhanmu, hai Muhammad, tentang kasih sayang-Nya yang diberikan kepada hamba dan nabi-Nya Dan hamba-hamba Allah Yang Maha Pemurah itu yakni hamba-hamba-Nya yang baik....Lafal ayat ini dan kalimat sesudahnya, berkedudukan menjadi Mubtada, yaitu sampai dengan firman-Nya,...di atas bumi dengan rendah hati dengan tenang dan rendah diri dan apabila orang-orang jahil menyapa...mereka mengajak mereka berbicara mengenai hal-hal yang tidak disukainya mereka mengucapkan kata-kata...yang mengandung keselamatan perkataan yang menghindarkan diri mereka dari dosa. Wahai Muhammad, ceritakan pula kepada mereka kisah Mûsâ yang ada di dalam al-Qur'ân....Sesungguhnya ia adalah orang yang tulus jiwa, hati dan jasmaninya kepada Allah....Dan ia telah dipilih sebagai nabi dan rasul. atas sekalian hamba-hamba-Nya....Dan Dialah Yang Maha Bijaksana atas makhluk-Nya lagi Maha Mengetahui Semua yang tersimpan dalam batin...mereka sebagaimana halnya yang tampak pada mereka....Ayat berikut diturunkan berkenaan dengan pertanyaan yang mereka ajukan kepada Nabi saw., "Datangkanlah...kepada kami orang yang menyaksikan dirimu sebagai Nabi karena sesungguhnya orang-orang Ahli Kitab pun Maka disebabkan mereka melanggar ma merupakan tambahan; ba sababiyah berkaitan dengan yang dibuang,...mereka terhadap ayat-ayat Allah dan pembunuhan yang mereka lakukan kepada nabi-nabi tanpa alasan yang...benar dan kata mereka kepada Nabi saw...."Hati kami tertutup" tak dapat mendengar apa yang kamu katakan bahkan Allah telah mengunci hati mereka...mereka tidak beriman kecuali sebagian kecil dari mereka seperti Abdullah bin Salam dan kawan-kawannya Sesungguhnya bagi kamu ada tanda atau pelajaran, lalu hal itu disebutkan untuk penjelasan pada dua...golongan dua puak yang bertemu di hari Badar untuk berperang segolongan bertempur di jalan Allah... untuk menaati perintah-Nya, yaitu Nabi saw. bersama para sahabat....buah pedang, sedangkan kebanyakan mereka adalah berjalan kaki dan yang lain kafir, yang melihat mereka...Dan Allah menyokong menguatkan dengan pertolongan-Nya siapa yang disukai-Nya untuk ditolong. Wahai Muhammad, ingatlah ketika Nabi Mûsâ berkata kepada kaumnya, "Wahai kaum, mengapa kalian meyakitiku...padahal kalian tahu bahwa aku adalah utusan Allah kepada kalian?"...Maka tatkala mereka terus menyeleweng dari kebenaran, Allah memalingkan hati mereka dari petunjuk....Sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang tidak taat kepada-Nya. Dan jika Allah melapangkan rezeki kepada hamba-hamba-Nya semuanya tentulah mereka akan melampaui batas... semuanya akan melampaui batas; tentulah mereka akan berlaku sewenang-wenang di muka bumi, tetapi Allah...menurunkan dapat dibaca Yunazzilu atau Yunzilu, yakni menurunkan rezeki-Nya apa yang dikehendaki-Nya...dengan ukuran maka Dia melapangkan rezeki itu kepada sebagian hamba-hamba-Nya, sedangkan yang lainnya...Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui keadaan hamba-hamba-Nya lagi Maha Melihat. Orang-orang menjadi subjek atau mubtada yang memenuhi panggilan Allah dan rasul-Nya agar keluar untuk...berperang, yakni sewaktu Abu Sufyan dan kawan-kawannya hendak mengulangi peperangan dan berjanji dengan...Nabi saw. serta para sahabat akan bertemu kembali di pasar Badar setahun setelah perang Uhud setelah...mereka mendapat luka yakni di Uhud, sedangkan yang menjadi predikat atau khabar mubtadanya ialah ...bagi orang-orang yang berbuat kebaikan di antara mereka dengan menaati-Nya dan menjaga diri dari menyalahi-Nya Lalu Dia menyampaikan yakni Allah swt....kepada hamba-Nya yaitu malaikat Jibril apa yang telah diwahyukan-Nya kepada malaikat Jibril untuk...disampaikan kepada Nabi saw....Di sini yang mewahyukan tidak disebutkan karena mengagungkan kedudukan-Nya.MenurutAhlus Sunnah wal Jama'ah qadha' dan qadar mempunyai empat tingkatan: Pertama : Al-'Ilm (pengetahuan), yaitu mengimani dan meyakini bahwa Allah Mahatahu atas segala sesuatu. Dia mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi, secara umum maupun terinci, baik itu termasuk perbuatanNya sendiri atau perbuatan makhlukNya.
Cita-cita, harapan atau impian merupakan salah satu landasan manusia untuk mewujudkan keinginannya. Segala upaya dan tata cara dilakukan manusia demi meraih apa yang diinginkannya itu. Menjadi suatu kebanggaan bagi mereka ketika apa yang mereka citakan dan harapkan terwujud. Namun sebaliknya, rasa kecewa dan marah akan timbul disaat harapan dan keinginan tidak menjadi kenyataan. Hidup adalah pilihan, kadang kita berada di bawah, kadang kita berada di atas. Rasa kecewa disaat keinginan dan harapan tidak menjadi kenyataan menimbulkan penyesalan yang mendalam. Akan tetapi, bagaimanapun juga rasa penyesalan serta rasa kecewa itu merupakan sebuah cobaan dari Allah swt. Kita dapat lihat bagaimana kisah Nabi Yunus yang pada waktu itu mendapatkan rasa kecewa dan marah dikarenakan dakwah yang dilakukannya tidak begitu diindahkan oleh kaumnya. Mereka tidak mau beriman kepada Allah swt. Nabi Yunus pun akhirnya meninggalkan kaumnya dalam keadaan tidak beriman kepada Allah. Allah swt pun akhirnya memberikan peringatan kepada beliau dengan cara beliau dimakan oleh ikan besar yang diutus oleh Allah dengan tidak merobek daging dan mematahkan tulang beliau. Setelah beliau menyadari kesalahannya, yakni meninggalkan kaumnya, beliau pun bertaubat kepada Allah dan berdo’a “Tiada Tuhan melainkan Engkau ya Allah! Maha Suci Engkau daripada melakukan aniaya, tolongkanlah daku! Sesungguhnya aku adalah dari orang-orang yang menganiaya diri sendiri”.QS Al-Anbiya’ 87. Allah menerima taubat beliau dan mengeluarkan beliau dari ikan besar tersebut kemudian menyuruhnya agar kembali kepada kaumnya. Itu merupakan salah satu gambaran bagi kita umat islam, bahwa ketika kita dihadapkan dengan pilihan yang tidak sesuai dengan yang kita harapkan, maka kembalikanlah semuanya kepada Allah swt. Karena Allah lebih tahu apa yang terbaik bagi hambanya yang selalu bersyukur dan berikhtiar. Mohon ampunlah kepada Allah, apabila kita telah berburuk sangka kepada-Nya karena kita merasa apa yang diberikan Allah bukanlah sesuatu yang kita inginkan. Padahal Allah Maha Tahu yang terbaik bagi hamba-Nya. Apapun yang kita usahakan kita pasrahkan hasilnya kepada Allah. Jodoh, pekerjaan, atau apa pun itu. Kita yakini dan kita optimalkan bahwa apa yang telah kita dapatkan adalah yang terbaik untuk kita dan untuk Allah. Allah swt berfirman, "Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."